Ads

Rabu, 17 Juli 2024

Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA Kelas X Kelompok Wajib, Bab 1. Kewirausahaan

 1. Pengertian dari peluang usaha

Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu peluang dan usaha. Peluang berarti kesempatan, dan usaha berarti upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan berbagai daya atau sumber daya yang dimiliki. Jadi secara sederhana peluang usaha ialah suatu kesempatan yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan sumber daya yang miliki.

2. Pengertian dari analisis peluang usaha

Analisis peluang usaha adalah sebuah analisis untuk mengetahui berbagai kemungkinan dari berbagai macam kesempatan usaha, mana yang bisa dilakukan dan bisa memberikan keuntungan dengan berbagai tingkat resiko yang akan di hadapi. Atau lebih jauh lagi analisis peluang usaha merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meriset, merencanakan, memprediksi, hingga melakukan proses evaluasi suatu usaha, baik yang sudah dijalankan maupun baru akan berjalan.

3. Analisis peluang usaha dengan menggunakan metode 5W + 1H

5W + 1H adalah daftar pertanyaan yang terdiri dari what, where, when, why, serta who, sementara untuk 1H adalah singkatan dari kata How atau bagaimana. Berikut penjelasannya:

What : Jenis usaha/produk/jasa apa yang akan dijalankan?

Why : Kenapa memilih usaha tersebut?

Who : Siapa yang akan menjalankan bisnis tersebut?

Where : Dimana bisnis tersebut akan dijalankan?

When : Kapan tepatnya bisnis tersebut akan dimulai?

How : Bagaimana cara menjalankan bisnis tersebut?

4. Definisi Wirausaha

Secara etimologi wirausaha berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Wira artinya pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sementara usaha artinya perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. Jadi dapat disimpulkan, secara etimologis atau harfiah, wirausaha adalah pejuang atau manusia unggul yang melakukan perbuatan untuk mencapai sebuah tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Para ahli juga menyebutkan berbagai pengertian atau definisi dari wirausaha, diantaranya:

  • Menurut Skinner (1992) : Wirausaha ialah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan jasa berupa profit non financial.
  • Menurut Geoffrey G. Meredit (1995): Wirausaha ialah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai berbagai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan kesuksesan. Menurut Zimmerer (1996): Wirausaha adalah proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha.
  • Menurut Kasmir: Wirausaha merupakan orang yang berjiwa pemberani yang berani mengambil kemungkinan untuk membuka suatu usaha di berbagai peluang yang ada
5. Definisi Kewirausahaan

Dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Para ahli juga menyebutkan berbagai pengertian atau definisi dari kewirausahaan, diantaranya:

  • Peter F Drucker: Kewirausahaan ialah kemampuan untuk membuat atau menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
  • Acmad Sanusi: Kewirausahaan ialah nilai yang diwujudkan dalam bentuk perilaku berdasarkan tujuan, trik, taktik, propulsi, proses dan hasil bisnis.
  • Robert D.Hisrich: Kewirausahaan ialah proses kreatif dalam menciptakan sesuatu yang bernilai lebih tinggi dengan cara mengoptimalkan segala daya upaya, seperti  mencurahkan waktu, dana, psikologis, dan penerimaan penghargaan atas kepuasan seseorang.
  • Salim Siagian: Kewirausahaan ialah semangat, perilaku dan kemampuan memberikan respon positif terhadap peluang untuk mendapatkan keuntungan bagi diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan/masyarakat, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat lewat cara kerja yang lebih efesien dan efektif, melalui keberanian mengambil resiko, kreatifitas, inovasi dan kemampuan manajemen.
  • Kasmir: Kewirausahaan merupakan jiwa pemberani yang berani mengambil risiko untuk memulai bisnis di berbagai kesempatan.
6. Sikap dan sifat seorang wirausaha

  • Jujur
  • Ulet, cermat, optimis
  • Kratif dan inovatif
  • Multitasking atau menguasai beberapa hal sekaligus
  • Bekerja keras
  • Berani mengambil resiko
  • Bertanggung jawab
  • Berkomitmen
  • Mandiri

    7. 
    Lingkungan pembentuk sikap seorang wirausaha
  • Lingkungan keluarga Awal terbentuknya sikap mental seorang wirausaha adalah beraal dari keluarga karena keluarga merupakan orang terdekat dari wirausahawan tersebut, keseharian mereka dapat mempengaruhi dan mengembangkan sikap mental, keinginan, dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang wirausaha.
  • Lingkungan sekolah Tempat kedua yang dapat mengembangkan sikap mental, keinginan, dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang wirausaha adalah sekolah. Dimana di sekolah seorang wirausaha bisa belajar dengan gigih untuk mencapai tujuannya. Ia bisa mengembangkan skillnya lewat teman atau guru.
  • Lingkungan masyarakat Masyarakat menjadi bagian dari kehidupan manusia, mereka saling bersosialisasi satu sama lain. Maka dari itu seorang wirausaha dapat mengembangkan sikap mental, keinginan, dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang wirausaha.

    8. 
    Menjelaskan ciri-ciri karakteristik wirausaha
  • Berprestasi, penggerak utama yang memotivasi untuk berwirausaha adalah kebutuhan untuk berprestasi. Kebutuhan merupakan keinginan atau dorongan dalam diri personal yang memotivasi ke arah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan merupakan bentuk tantangan bagi individu kompetitif yang mampu bersaing dalam berwirausaha.
  • Jujur, kejujuran merupakan karakteristik mutlak dalam berwirausaha. Kejujuran dalam berwirausaha merupakan fondasi awal terbentuknya sebuah wirausaha yang kokoh.
  • Disiplin, sikap disiplin mampu menggerakkan semangat dan motivasi untuk menjalankan usaha sehingga dapat mencapai target dalam sebuah rencana yang telah ditetapkan.
  • Kreatif dan Inovatif, kreatif merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda sehingga menghasilkan nilai jual. Sedangkan inovatif merupakan cara berfikir untuk mendapatkan gagasan baru dalam imajinasi yang bernilai untuk daya saing berwirausaha.
  • Berkomitmen Tinggi, komitmen merupakan suatu karakter yang memegang teguh prinsip yang telah disepakati dalam sebuah rencana.
  • Mandiri dan Realistis, sebagai seorang yang mempelopori sebuah usaha, maka seorang wirausaha adalah orang yang mandiri dalam melakukan sesuatu kinerja dengan realistis.
  • Terampil, seorang wirausaha harus mampu mencari dan menangkap peluang yang datang demi menguntungkan usahanya.
  • Futuristik, sebagai penggerak roda usaha wirausaha memiliki kemampuan perencanaan dan berpikir ke depan. Seorang wirausaha mampu mencari dan mengantisipasi segala hal yang akan terjadi di masa yang akan datang.
  • Cerdas Finansial, keuntungan finansial adalah hal yang tidak penting dibandingkan prestasi kerja seorang wirausaha, namun bisa memanajemen dalam perhitungan waktu, perekonomian, dan laba yang akan menguntungkan dalam mengelola sebuah wirausaha yang signifikan.

    9. 
    Definisi singkat tentang keorisinalan.

  • Nilai keorisinalan dari semua yang dihasilkan oleh wirausahawan akan sangat
    menentukan keberhasilan mereka dalam mencapai keunggulan bersaing.
    Keorisinalan dan keunikan dari suatu barang atau jasa merupakan hasil
    inovasi dan kreativitas yang diterapkan, mereka harus bertindak dengan carayang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Bahwa
    kewirausahaan harus mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
    10. Menjelaskan gagasan kewirausahaan yang kreatif terhadap nilai keorisinalan.

    Model proses kewirausahaan menurut Carol Noore (Suryana,2001:34) menyatakan bahwa proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari pribadi maupun diluar pribadi seperti pendidikan, sosiologi, organisasi kebudayaan dan lingkungan. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Perilaku kreatif terbagi menjadi empat tipe menurut Unsworth (dalam Fillis dan Rentschler, 2010), yakni: kreatifitas responsif, expected creativity, kreatifitas kontributif, dan kreatifitas proaktif. Seluruh perilaku tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Kreativitas dibutuhkan agar wirausahawan mampu menemukan solusi dengan cara yang fleksibel dan sederhana. Bagaimana seorang wirausahawan memandang tugas dan pekerjaan dalam usahanya mempengaruhi bagaimana tingkat kreatifitas wirausahawan. Pendekatan wirausaha dalam kreatifitas dapat membantu wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian dan ketidakjelasan dalam penentuan keputusan dan menghadapi lingkungannya. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru sering kali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Kreatif dan inovatif untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju dan penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini dipasar.

    11. 
    Definisi singkat tentang pengambilan risiko. Arthur Williams dan Richard, M H risiko adalah suatu variasi dari
    hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu. pengambilan risiko
    dalam ruang lingkup kewirausahaan dapat diartikan sebagai tindakan
    pengambilan keputusan yang didasarkan pada baik buruk akibat yang
    mungkin saja ditimbulkan dimasa mendatang demi memajukan suatu usaha.
    12. Menjelaskan ciri pengambilan risiko dalam berwirausaha. Pengambilan risiko pada dasarnya merupakan nilai utama dalam
    kewirausahaan. Untuk menjadi seorang wirausaha harus berani mengambil
    sebuah risiko demi mencapai sebuah kesuksesan dan mempunyai jiwa
    yang pantang menyerah tanpa berhenti untuk selalu mencoba. Seorang
    wirausaha selalu berani untuk mengambil sebuah risiko yang bisa dikatakan
    tidak terlalu tinggi maupun tidak terlalu rendah dengan didukung sebuah
    komitmen yang kuat sehingga mendorong wirausaha untuk mencari peluang
    demi meraih sebuah kesuksesan. keberanian dalam pengambilan risiko juga
    berperan dalam menentukan kemajuan suatu usaha. Seorang wirausahawan
    yang mampu mempertimbangkan dan berani mengambil risiko akan lebih
    cepat berkembang dari pada yang hanya berada dizona aman saja. Risiko
    bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih
    kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang
    yang lebih menyukai hal-hal yang menantang untuk lebih mencapai
    kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan risiko menurut perspektif
    wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan
    tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil
    menjauhi risiko yang tinggi, dan menghindari risiko yang lebih rendah
    karena bagi mereka tidak ada tantangan. Pengambilan risiko berkaitan erat
    dengan kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri
    sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan
    keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut orang
    lain penuh dengan risiko. Ciri-ciri dan watak seperti ini dibawa ke dalam
    wirausaha yang juga penuh risiko dan tantangan, seperti persaingan, harga
    turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini
    harus dilakukan dengan penuh perhitungan 13. Menjelaskan macam-macam pengambilan risiko dalam berwirausaha. Macam-macam risiko dalam usaha menjalankan suatu kegiatan
    pembangunan atau pengembangan usaha tentunya akan menghadapi
    beberapa risiko usaha yang dapat mempengaruhi hasil usahanya tersebut.
    Apabila hal tersebut tidak diantisipasi dan dipersiapkan serta
    penanganannya maka bisa saja risiko usaha tersebut terjadi. Beberapa
    diantaranya contoh risiko usaha tersebut dapat bersumber dari faktor
    internal maupun eksternal suatu kelompok usaha kecil ataupun pada
    perusahaan. Menurut sumber atau penyebab timbulnya risiko dibedakan
    menjadi dua yaitu: Risiko internal usaha dan risiko eksternal usaha.
    Sedangkan menurut sifatnya jenis risiko dibedakan menjadi: Risiko
    murni, risiko spekulatif, dan risiko fundamental 14. Peningkatan kreativitas dalam pengambilan risiko.

    Kreatifitas dalam pengambilan risiko merupakan faktor yang penting dalam wirausaha. Drucker mengatakan bahwa ketika wirausaha menetapkan sebuah keputusan, harus sudah memahami secara sadar bahwa risiko bakal dihadapinya. Penerapan inovasi dalam usaha merupakan usaha yang kreatif untuk mengatasi kemungkinan terjadinya risiko atau untuk memperkecil risiko dan mendapat hasil yang maksimal, maka para wirausaha harus lebih kreatif dan produktif. Jika para wirausaha tidak berusaha mengambil risiko, maka mereka tidak akan pernah dapat mewujudkan bakat berwirausaha dan semangat jiwa kewirausahawan.

    Berdasarkan soal, pengambilan risiko adalah sebagai tindakan pengambilan keputusan yang didasarkan pada baik buruk akibat yang mungkin saja ditimbulkan dimasa mendatang demi memajukan suatu usaha.

    15. Menjelaskan cara menganalisis risiko.

    Prosedur menganalisis risiko usaha itu merupakan sesuatu gaya perilaku masyarakat. Menganalisis risiko usaha itu di lakukan dengan penuh perhitungan yang mantap dan merupakan suatu keterampilan yang dapat ditingkatkan. Berikut ini adalah cara untuk menganalisis sebuah situasi resiko di dalam usaha:

    1. perkiraan resiko; apakah ada kerugian dari keputusan yang di ambil?
    2. tujuan dan sasaran; mempertimbangkan kebijakan dan sasaran perusahaan.
    3. mencermati alternatif; alternatif-alternatif yang ada harus secara terperinci sehingga semua biaya yang diperlukan dapat ditelaah secara objektif.
    4. pengumpulan informasi dan pengukuran alternatif; informasi yang akurat akan dapat membuat penaksiran yang realistis.
    5. minimalisasi resiko.
    6. perencanaan dan pelaksanaan sebuah alternatif yaitu berupa jadwal waktu rumusan tujuan yang jelas, alternatif rencana untuk hasil yang mungkin terjadi dan umpamaan yang baik.
    16. Menjelaskan hubungan keberanian mengambil risiko dengan kemajuan usaha.

    Seorang wirausahawan adalah penentu risiko dan bukan penanggung risiko. Risiko itu ada jika waktu yang akan datang (future) tidak diketahui (unknown). Jadi,dengan perkataan lain risiko itu ada bila ada ketidakpastian (uncertainty). Berhubungan akibat dari pada risiko itu sangat tidak dikehendaki, maka setiap orang akan bertindak sebagai risk manager, bukan karena dipilih tetapi karena terpaksa. Berhubung risiko itu banyak ragamnya, dalam tahap ini akan dibahas terutama risiko yang dihadapi oleh business firm dan selanjutnya risiko yang dihadapi oleh keluarga. Reaksi terhadap risiko adalah reaksi seseorang atau tindakan seorang dalam situasi yang tidak pasti. Kerugian potensial dalam sistem yang mengandung risiko dapat digolongkan kedalam bidang: ekonomi, sosial, politik dan psikologi, fisik, legal atau kombinasi dari semuanya. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai risiko yang terlalu rendah atau yang terlalu tinggi. Wirausaha akan menyukai risiko yang paling seimbang (moderat). Dengan demikian, keberanian untuk menanggung risiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan risiko yang penuh dengan perhitungan dan realistik.

    17. Definisi singkat tentang orientasi masa pada depan.

    Menurut G Thrommsdorf (1983) Orientasi masa depan merupakan fenomena kognitif motivasional yang kompleks, yakni antisipasi dan evaluasi tentang diri di masa depan dalam interaksinya dengan lingkungan. Orientasi masa depan juga merupakan suatu gambaran yang berada dalam kognitif individu untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dalam bentuk suatu rencana yang telah disusun.
    18. Menjelaskan perkembangan orientasi pada masa depan.

    Perkembangan orientasi masa depan dipengaruhi oleh perkembangan kognitif. Menurut nurmi (1991), perkembangan orientasi masa depan terlihat lebih nyata ketika individu telah mencapai tahap perkembangan pemikiran operasional formal. Ketika individu telah menetapkan tujuan, motif umum dan penilaian, maka tingkat pengetahuan yang dimiliki tentang masa depan. Jika individu dengan mengeksplorasi pengetahuan yang dimiliki dikaitkan dengan motif umum dan penilaian, individu menjadi lebih mampu menetapkan minat yang spesifik dalam mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan. Menurut Nurmi (1991) skema kognitif tersebut berinteraksi dengan tiga tahap proses pembentukan orientasi masa depan yaitu:

    1. Motivation (motivasi)
    2. Planning ( perencanaan)
    3. Evaluation ( evaluasi)

    Pada umumnya orientasi masa depan peserta didik berkisar pada tugas-tugas perkembangan yang dihadapi pada masa peserta didik dan dewasa awal, yang meliputi berbagai lowongan kehidupan, terutama pendidikan, pekerjaan dan perkawinan.

    19. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan orientasi masa depan.

    Uraian dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan orientasi masa depan sebagai berikut:

    1. Keinginan untuk menyelesaikan sesuatu untuk mencapai standar kesuksesan dan untuk mencapai kesuksesan merupakan jenis motivasi berprestasi yang mempengaruhi orientasi masa depan. Motivasi berprestasi dapat di nilai dengan beberapa standard, yaitu: keunggulan yang berkaitan dengan pencapaian tugas secara sebaik-baiknya, standar keunggulan yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar yang lebih tinggi dibanding sebelumnya, dan standar yang berhubungan dengan pencapaian prestasi yang setara.
    2. Iklim sekolah yang kondusif akan membangkitkan motivasi berprestasi siswa, sebaliknya iklim sekolah yang kurang sehat akan menghambat motivasi berprestasi mereka yang pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajarnya..
    3. Lingkungan keluarga antara lain untuk memotivasi anaknya berprestasi, kesempatan belajar yang diciptakan orang tua dirumah dan diluar rumah.
    4. Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam keadaan sulit.
    20. Menarik kesimpulan berdasarkan pendapat yang telah dijelaskan

    Karakteristik kewirausahaan adalah ciri, watak, perilaku yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin memulai dan sedang menjalankan bisnis. Adapun tujuh karakter calon wirausahawan menurut McGraith & Mac Milan adalah sebagai berikut

    1. Orientasi terhadap tindakan, artinya calon wirausaha mempunyai karakter bukan orang yang suka menunda, calon wirausaha adalah seseorang yang siap bertindak dan mengahadapi berbagai resiko artinya tidak wait and see tapi see and do
    2. Selalu berfikir sederhana, artinya calon wirausaha harus mempunyai karakter selalu menyerderhanakan berbagai hal, tidak dibuat rumit
    3. Terus menerus mencari peluang, artinya calon wirausaha harus mempunyai karakter tidak diam di tempat artinya selalu mencari peluang karena pada dasarnya peluang ada di mana-mana
    4. Mengeksekusi peluang dan disiplin dalam melakukannya
    5. Selalu mendahulukan peluang yang terbaik
    6. Fokus terhadap peluang-peluang yang sedang dieksekusi
    7. Memberikan energi sepenuhnya ke dalam bisnis yang sedang dijalankan